5 Tanda Remaja Alami Depresi Berkaca Kasus Remaja Akhiri Hidup, Orangtua Wajib Tahu!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Aksi mengakhiri hidup remaja 20 tahun, NJW di Mal Paragon Semarang masih menyisakan duka mendalam. Diduga lantaran masalah kesehatan mental yang dialami.
Hal itu terungkap dari surat terakhir yang ditulis untuk sang ibunda sebelum NJW memutuskan mengakhiri hidup. Dalam surat itu, dia mengaku sudah tak kuat lagi menjalani kehidupan dan memutuskan lompat dari ketinggian 20 meter.
Fenomena mengakhiri hidup yang dilakukan para remaja bukan hal yang baru. Kejadian ini seolah mengingatkan publik tentang betapa pentingnya kesehatan mental untuk mereka demi menanggulangi tindakan berbahaya yang tidak diinginkan.
Karenanya, peran orangtua pada kesehatan mental anak remaja sangat lah penting. Terlebih, usia remaja merupakan usia yang belum matang dan rentan akan hal-hal yang sensitif pada mental mereka.
Orangtua perlu mengetahuinya gerak-gerik dan tanda yang perlu diwaspadai bila anak mulai mengalami rasa depresi. Tanda apa saja yang perlu diwaspadai oleh orangtua? Berikut informasinya.
"Gejala orang dewasa yang khas mungkin termasuk suasana hati depresi klasik, namun pada anak atau remaja, Anda mungkin melihat lebih banyak lekas marah, peningkatan rewel, atau perilaku isolatif," ungkapnya.
Orang dewasa yang depresi biasanya kehilangan berat badan dalam jumlah besar secara tiba-tiba. Namun, dengan anak-anak, mereka justru cenderung mengalami kenaikan berat badan.
"Anda mungkin melihat bahwa mereka tidak menambah berat badan dengan tepat, atau mereka mungkin mendapatkan kelebihan berat badan." kata Dr. Marcie.
Namun, jika anak remaja Anda tidak mengambil kegiatan baru untuk menggantikan kegiatan yang tidak lagi mereka minati, ini bisa menjadi tanda depresi remaja.
Ini dapat memperburuk depresi, karena dapat membuat remaja merasa bersalah dan kewalahan, bahkan bisa mengancam kesehatan fisiknya.
Dalam beberapa kasus, itu bisa berupa depresi atau penyakit mental lainnya. Salah satu alasan mengapa depresi dapat menyebabkan nilai buruk adalah bahwa hal itu cenderung merampok motivasi seseorang termasuk belajar.
Hal itu terungkap dari surat terakhir yang ditulis untuk sang ibunda sebelum NJW memutuskan mengakhiri hidup. Dalam surat itu, dia mengaku sudah tak kuat lagi menjalani kehidupan dan memutuskan lompat dari ketinggian 20 meter.
Fenomena mengakhiri hidup yang dilakukan para remaja bukan hal yang baru. Kejadian ini seolah mengingatkan publik tentang betapa pentingnya kesehatan mental untuk mereka demi menanggulangi tindakan berbahaya yang tidak diinginkan.
Karenanya, peran orangtua pada kesehatan mental anak remaja sangat lah penting. Terlebih, usia remaja merupakan usia yang belum matang dan rentan akan hal-hal yang sensitif pada mental mereka.
Orangtua perlu mengetahuinya gerak-gerik dan tanda yang perlu diwaspadai bila anak mulai mengalami rasa depresi. Tanda apa saja yang perlu diwaspadai oleh orangtua? Berikut informasinya.
Gejala Depresi
1. Mudah Marah
Pertama ialah mudah marah. Ini bisa diwaspadai sebagai tanda anak tengah mengalami depresi. Dilansir Mayo Clinic, Dr. Marcie Billings, seorang dokter anak mengatakan ada perbedaan antara remaja dengan orang dewasa saat mereka mengalami depresi."Gejala orang dewasa yang khas mungkin termasuk suasana hati depresi klasik, namun pada anak atau remaja, Anda mungkin melihat lebih banyak lekas marah, peningkatan rewel, atau perilaku isolatif," ungkapnya.
2. Kenaikan Berat Badan
Selanjutnya ialah kelebihan berat badan. Dr. Marcie mengatakan, salah satu perbedaan antara tanda depresi orang dewasa dan remaja ialah di berat badan mereka.Orang dewasa yang depresi biasanya kehilangan berat badan dalam jumlah besar secara tiba-tiba. Namun, dengan anak-anak, mereka justru cenderung mengalami kenaikan berat badan.
"Anda mungkin melihat bahwa mereka tidak menambah berat badan dengan tepat, atau mereka mungkin mendapatkan kelebihan berat badan." kata Dr. Marcie.
3. Kehilangan Minat dan Hobi
Seorang remaja yang depresi mungkin kehilangan minat pada kegiatan yang sebelumnya disukai. Normal bagi anak muda untuk ingin mencoba hal-hal baru dan, kadang-kadang, meninggalkan kegiatan dan olahraga lama.Namun, jika anak remaja Anda tidak mengambil kegiatan baru untuk menggantikan kegiatan yang tidak lagi mereka minati, ini bisa menjadi tanda depresi remaja.
4. Menggunakan Obat-obatan dan Alkohol
Tanda selanjutnya yang perlu diwaspadai ialah ketika anak mulai mendekati obat-batan hingga alhokol. Dilansir Paradigm Treatment, remaja akan mencoba mengobati sendiri perasaan buruk mereka dengan beralih ke zat, dan penggunaannya dapat dengan cepat berubah menjadi penyalahgunaan.Ini dapat memperburuk depresi, karena dapat membuat remaja merasa bersalah dan kewalahan, bahkan bisa mengancam kesehatan fisiknya.
5. Nilai Akademis Menurun
Satu lagi tanda remaja mengalami depresi dan perlu diwaspadai orangtua ialah penurunan nilai akademis. Penurunan yang signifikan bisa menjadi tahap perkembangan lain atau tanda bahwa sesuatu yang serius sedang terjadi.Dalam beberapa kasus, itu bisa berupa depresi atau penyakit mental lainnya. Salah satu alasan mengapa depresi dapat menyebabkan nilai buruk adalah bahwa hal itu cenderung merampok motivasi seseorang termasuk belajar.
(tdy)